This is Home: Management and Organization

Management and Organization

Why Should Management and Organization?

“Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.” Kutipan tersebut diambil dari wikipedia yang merupakan definisi Mary Parker Follet, seorang pekerja sosial dan philosopi sosial di Amerika Serikat. Setujukah anda dengan kutipan tersebut? Mari kita temukan alasan, mengapa kita harus mempelajari manajemen, dan kebiasaan yang ada dalam suatu organisasi. For what? For whom? How important? What's the benefit of management? Why Should Management and Organization?

Konsep yang mendasari Manajemen dan Organisasi adalah: Manajemen adalah ilmu, sebagaimana yang telah dipelajari dan telah di organisasikan menjadi suatu teori. Di dalam manajemen menjelaskan tentang gejala-gejala yang kemudian diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori. Fungsi manajemen sebagai ilmu pengetahuan untuk menerangkan fenomena–fenomena sehingga dapat memberikan arahan pada manajer atas apa yang harus dia kerjakan.

Manajemen adalah seni, seni dalam mengambil keputusan. Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, manajeman diperlukan untuk menemukan cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia umumnya adalah managing (mengatur). Untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi manajemen sebagai seni adalah untuk mencapai tujuan yang nyata, mendatangkan hasil atau manfaat.

Manajemen adalah profesi. Manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan, di era modern ini semua jenis kegiatan harus di manajemeni (aturan yang jelas), boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh input yang besar.

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Sementara itu, pengertian organisasi sendiri secara etimologi adalah “suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.” Organisasi merupakan entitas sosial, yang dibagi-bagi dalam bentuk tanggung jawab dan diukur dengan kinerja. Organisasi terbagi menjadi oranisasi publik (melayani, penghasilan utama sebagian besar dari pajak karena dikelola negara), organisasi privat (dikelola swasta, yang tujuannya untuk mencari profit). Namun, yang perlu ditekankan adalah “mencari profit itu boleh, namun hanya sebatas untuk pengembangan.”

Dalam suatu organisasi, dibutuhkan keterampilan manajerial dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang tidak pasti dan kompleks. Organisasi juga harus mampu mengendalikan kualitas hubungan karyawan / supervisor karena variabel tersebut sangat penting dalam produktivitas dan loyalitas. Oleh karena itu, suatu organisasi membutuhkan Manajer.

Siapakah manajer itu?
Manajer adalah seseorang yang mengkoordinasi dan mengawasi pekerjaan orang lain sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

Apa saja yang diperlukan seorang manajer?
Seorang manager tak akan lepas dari mengendalikan karyawannya untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila kita berbicara tentang peran, tentu saja manager memiliki banyak peran, namun dapat dirangkum menjadi:
Manager berperan menjadi jembatan antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur teladan untuk anak buahnya, pemimpin, dan penghubung setiap bagian-bagian yang ada dalam organisasi.
Manager berperan menjadi informasional, adalah peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
Manager berperan sebagai pengambil keputusan, yaitu peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Dapat disimpulkan, secara garis besar aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

Kemampuan apa saja yang dibutuhkan oleh seorang manager?
Untuk menjalankan peran fungsinya, seorang manager membutuhkan tiga keterampilan dasar, diantaranya.
Keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill). Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Hal ini sangat mendukung kemajuan dalam suatu organisasi.
Keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Suatu organisasi memiliki budaya.

Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif. Apakah mendorong kerja tim? Apakah menghargai inovasi? Apakah menekan inisiatif?
Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi. Budaya berperan sebagai penentu batas-batas. Artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya. Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi. Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.Fungsi terakhir inilah yang paling menarik.

Namun, dari segala fungsi budaya organisasi. Buaya yang baik adalah ketika organisasi tersebut adalah budaya pembelajaran pada karyawannya.

Hal penting yang harus di ketahui dalam sebuah pencapaian tujuan, sebagus apapun seorang manager, apabila suatu organisasi tidak melakukan pembelajaran, maka para karyawannya tidak akan bisa berkembang.

Mointoring dan Evaluasi.

Suatu project tanpa evaluasi adalah project yang tidak bagus.
Seorang manager, selain menjalankan fungsi dan perannya, harus mampu memonitoring dan mengevaluasi sebuah project. Perlu diketahui, evaluasi dan monitoring merupakan dua hal yang berbeda, namun keduanya dibutuhkan untuk mencapai target yang sesuai. Monitoring dilakukan secara terus menerus terhadap kemajuan suatu project, dengan melacak kesesuaian dengan rencana untuk mengambil keputusan peningkatan kerja. Evaluasi dilakukan pada waktu tertentu dan berfokus pada apa yang direncanakan.

Mengapa harus monitoring dan evaluasi?

Apabila anda tidak memonitoring, maka anda tidak bisa menyatakan suatu project sukses atau gagal.
Apabila anda tidak bisa menyatakan suatu project sukses atau gagal, maka anda tidak dapat memperbaiki.
Apabila anda tidak dapat memperbaiki, anda tidak dapat mempertahankan dukungan untuk tindakan anda.

Seorang manajer, harus mampu melakukan itu.



Mutiara Ratna Shafura
5214100063
Tugas Management dan Organisasi 
Dosen:
Sholiq.ST.M.Kom

No comments:

Post a Comment

Copyright © This is Home Urang-kurai